A.
Jenis-Jenis Masalah Individu
Kenyataan membuktikan bahwa dalam lingkup persekolahan
peserta didik tidak semata belajar dalam artian’ penumpukan’ pengetahuan dari
kegiatan instruksional. Dalam proses belajar peserta didik menghadapi pula
situasi-situasi yang bersangkutan dengan kehidupan pribadinya ( personal), dan
mereka bergelut pula dengan pergaulan masyarakat (sosial).
Pencapaian tujuan peserta didik bersekolah dengan optimal,
tidak akan pernah tanpa berhadapan dengan masalah-masalah, baik berkaitan
dengan pribadi, sosial, belajar, maupun masa depan atau kariernya yang akan
datang.sehubungan dengan itu, maka setiap individu pesera didik kemudian akan
dapat layanan bimbingan yang bebeda dalam proses bimbingan dan konseling
disekolah. Pemberian bimbingan seoptimal mungkin disesuaikan dengan jenis-jenis
masalah yang di alami oleh peserta didik yang bersangkutan.
Pada umumnya jenis-jenis masalah yang dihadapi individu,
terutama yang dihadapi oleh peserta didik disekolah, sekurang-kurangnya dapat
digolongkan menjadi enam jenis masalah, yaitu sebagai berikut :
1.
Masalah pengajaran atau belajar
Dalam hubungan ini individu merasakan kesuliatan dalam
menghadapi kegiatan proses belajar mengajar.
2.
Masalah Pendidikan
Dalam hal ini individu menghadapi berbagai kesulitan yang
berhubungan dengan kegiatan pendidikan pada umumnya.
3.
Masalah Pekerjaan
Pada umumnya masalah pekerjaan ini dirasakan oleh peserta
didik terutama jenjang pendidikan menengah atas dan perguruan tinggi.
4.
Penggunaan Waktu senggang
Masalah yang dirasakan biasanya berkaitan dengan bagaimana
cara mengisi waktu-waktu dengan kegiatan-kegiatan yang bermanfaat atau
produktif baik bagi dirinya sendiri maupun bagi masyarakat.
5.
Masalah – masalah sosial
Masalah ini dapat timbul karena kekurangmampuan individu
untuk berhubungan dengan lingkungan sosialnya atau lingkungan sosial itu
sendiri yang kurang sesuai dengan keadaan dirinya.
6.
Masalah–masalah pribadi
Menurut Abu Ahmadi dan Ahmad Rohani, mengatakan
masalah-masalah yang dihadapi oleh peserta didik, dapat dikelompokkan menjadi
tiga jenis, yaitu :
1.
Masalah-masalah pendidikan/ pengajaran
2.
Masalah pribadi / sosial
3.
Masalah jabatan atau karier[1]
Menurut Hamdan Bakran Adz-Dzaki (2004) mengklasifikasikan masalah individu termasuk
siswa, sebagai berikut:
1.
masalah atau kasus yang berhubungan
problematika individu dengan tuhannya.
2.
masalah individu dengan dirinya
sendiri
3.
individu dengan lingkungan keluarga
4.
individu dengan lingkungan kerja
5.
individu dengan lngkungan sosialnya.[2]
Semua masalah di atas harus di identifikasi oleh guru pembimbing
di sekolah dan madrasah, dan masalah-masalah di atas harus menjadi petimbangan
bagi guru pembimbing disekolah dan madrasah dalam menyusun program bimbingan dan
konseling
Siswa yang mengalami masalah belajar seperti
disebutkan diatas perlu mendapatkan bantuan agar masalahnya tidak
berlarut-larut yang nantinya dapat mempengaruhi proses perkembangan
siswa.Beberapa upaya yang dapat dilakukan adalah dengan pengajaran
perbaikan,kegiatan pengayaan, peningkatan motivasi belajar, dan pengembangan sikap
dan kebiasaan belajar yang efektif.[3]
B.
Bimbingan Pribadi-sosial
Bimbingan pribadi sosial berarti bimbingan dalam menghadapi
keadaan bathinnya sendiri dalam mengatasi pergumulan-pergumulan dalam hatinya
sendiri, dalam mengatur dirinya sendiri dibidang kerohanian, perawatan jasmani,
pengisian waktu luang, penyaluran nafsu seksual, dan sebagainya, serta
bimbingan dalam membina hubungan kemanusiaan dengan sesama diberbagai
lingkungan( pergaulan sosial).
Materi yang di berikan dalam bimbingan
pribadi sosial, antara lain:
1.
Pemantapan sikap dan kebiasaan serta
pengembangan wawasan dalam beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
2.
Pemantapan pemahaman tentang kelemahan
diri dan usaha penanggulangannya.
3.
Pemantapan kemampuan mengambil
keputusan
4.
Pemantapan kemampuan mengarahkan diri
sesuai dengan keputusan yang telah di
ambilnya.
5.
Pemantapan kemampuan bertingkah laku
dan berhubungan sosial, baik di rumah, disekolah, maupun di masyarakat luas
dengan menjunjung tinggi tata kerama, sopan santun, seta nilai-nilai agama,
adat, hukum, ilmu, dan kebiasaan yang berlaku.
6.
Orientasi tentang hidup
berkeluarga.Jadi bimbingan pribadi sosial adalah usaha bantuan kepada individu
agar dapat menghadapi secara mandiri masalah-masalah pribadi sosial yang di
hadapinya.
C.
Bimbingan Akademik (Academical
Guidance).
Bimbingan akademik merupakam seperangkat usaha bantuan
kepada peserta didik agar dapat memecahkan masalah-masalah belajar, masalah
pendidikan, atau masalah-masalah akademis yang dihadapinya.
Bimbingan akademik merupakan bimbingan dalam hal menemukan
cara belajar yang tepat, dalam memilih program studi yang sesuai, dan dalam
mengatasi kesukaran-kesukaran yang tibul berkaitan dengan tuntutan-tuntutan
belajar disuatu institusi pendidikan.
Materi yang diberikan dalam bimbingan akademik antara lain:
1.
Pemantapan sikap dan kebiasaan belajar yang efektif dan efiesien serta
produktif, baik dalam mencari informasi berbagai sumber belajar, bersikap
terhadap guru dan nara sumber lainnya,
maengerjakan tugas, mengembangan keterampilan, dan menjalani program penilaian.
2. Pemantapan dalam membuat
tugas-tugas sekolah dan memilih pelajaran-pelajaran tambahan.
3. Pengenalan terhadap situasi
pendidikan yang dihadapi, agar peserta didik dapat menyesuaikan diri, seperti
system pendidikan, kurikulum, buku-buku, metode belajar, alat-alat pelajaran,
situsi lingkungan sekolah.
D. Bimbingan Karier ( Career Guidance)
Bimbingan karir adalah bimbingan dalam mempersiapkan diri
menghadapi dunia pekerjaan, dalam memilih lapangan pekerjaan, atau jabatan
tertentu, serta membekali diri supaya siap memangku jabatan itu, dan dalam
menyesuaikan diri dengan berbagai tuntutan dari lapangan pekerjaan yang telah
di masuki.
Kegiatan atau materi yan dilakukan dan disajikan dalam
layanan bimbingan karier antara lain:
1.
Informasi yang tepat tentang pribadi
peserta didik, terutama tentang bakat, hasil belajar, minat, penyesuaian diri,
keadaan jasmani, dan kecakapannya.
2.
Pemantapan pemahaman diri berkenaan
dengan kecendrungan karier yang hendak di kembangkan.
E.
Jenis Bimbingan dan Konseling
a.
Jenis-jenis bimbingan
1.
Bimbingan pendidikan (educational
guidance)
Dalam hal ini bantuan yang dapat di berikan kepada anak
dalam bibingan pendidikan berupa informasi pendidikan, cara belajar yang
efektif, pemilihan jurusan, lanjutan sekolah, mengatasi masalah belajar,
mengembangakan kemampuan, dan kesangupan secara optimal dalam pendidikan.
2.
Bimbingan pekerjaan
Bimbingan pekerjaan merupakan kegiatan bimbingan yang
pertama, yang di mulai oleh Frank Parson pada tahun 1908 di Boston, Amerika
Serikat. Departemen tenaga kerja di negara ini telah mempelopori bimbingan
pekerjaan bagi kaum muda agar mereka memiliki bekal untuk terjun ke masyarakat.
3.
Bimbingan pribadi
Merupakan bantuan yang di berikan kepada siswa untuk
membangun hidup pribadinya.
b.
Jenis bimbingan dan konseling
1.
Layanan orientasi
2.
Layanan informasi
3.
Layanan pembeajaran
4.
Layanan penempataan dan penyaluran
5.
Layanan konseling perorangan
6.
Layana bimbingan kelompok
berbagai jenis layanan tersebut di atas dapat saling
terkait dan menunjang yang satu terhadap lainnya.
KESIMPULAN
Layanan bimbingan dan konseling yang dilaksanakan
sesuai dengan program kerja yang telah direncanakan sebelumnya memberikan
kesempatan kepada siswa untuk menentukan pilihannya sendiri dan menanggung
segala bentuk resiko yang akan dihadapi kelak.
Guru bimbingan dan konseling diharapkan memberikan arahan dan informasi
tentang pemecahan masalah yang dihadapi oleh
individu.Pemberian layanan bimbingan dan
konseling di sekolah yang efektif dan memiliki kontinuitas akan bermanfaat bagi
siswa untuk memperoleh berbagai macam informasi karier, jabatan, pemahaman, diri,
pengambilan keputusan sendiri, dan memecahkan masalah itu sendiri.
DAFTAR PUSTAKA
Suryana, Ermis, Bimbingan
dan Konseling di Sekolah , Grafika Telinda Press, Palembang, 2010
Tohirin, Bimbingan
dan Konseling, Rajawali Pers,
Jakarta, 2009
Prayitno, Dasar-Dasar Bimbingan Dan Konseling, PT.Rieneka Cipta, Jakarta, 1994
Suryana, Ermis, Bimbingan dan Konseling, IAIN Raden Fatah
Press, Palembang, 2006
http: // file. Upi. Edu/ Direktori/
FIP/ JUR. PEND._LUAR _SEKOLAH
[1] Ermi suryana, Bimbingan dan
Konseling di sekolah (Palembang : Grafika Telinda Press, 2010), hlm 104.
[2] Tohirin, Bimbingan dan Konseling (
Jakarta: Rajawali pers, 2009) hlm 112.
[3] Prayitno, Dasar-Dasar
Bimbingan Dan Konseling (Jakarta: PT.Rieneka Cipta,1994) hlm.284
[4] Ermis Suryana,Bimbingan
Dan Konseling (Palembang:IAIN Raden Fatah Press,2006) hlm.108
Tidak ada komentar:
Posting Komentar