Minggu, 06 Mei 2012

Pelayanan Bimbingan dan Konseling Di Sekolah


A.      Jenis-Jenis Masalah Individu

Kenyataan membuktikan bahwa dalam lingkup persekolahan peserta didik tidak semata belajar dalam artian’ penumpukan’ pengetahuan dari kegiatan instruksional. Dalam proses belajar peserta didik menghadapi pula situasi-situasi yang bersangkutan dengan kehidupan pribadinya ( personal), dan mereka bergelut pula dengan pergaulan masyarakat (sosial).


Pencapaian tujuan peserta didik bersekolah dengan optimal, tidak akan pernah tanpa berhadapan dengan masalah-masalah, baik berkaitan dengan pribadi, sosial, belajar, maupun masa depan atau kariernya yang akan datang.sehubungan dengan itu, maka setiap individu pesera didik kemudian akan dapat layanan bimbingan yang bebeda dalam proses bimbingan dan konseling disekolah. Pemberian bimbingan seoptimal mungkin disesuaikan dengan jenis-jenis masalah yang di alami oleh peserta didik yang bersangkutan. 


Pada umumnya jenis-jenis masalah yang dihadapi individu, terutama yang dihadapi oleh peserta didik disekolah, sekurang-kurangnya dapat digolongkan menjadi enam jenis masalah, yaitu sebagai berikut :
1.      Masalah pengajaran atau belajar
Dalam hubungan ini individu merasakan kesuliatan dalam menghadapi kegiatan proses belajar mengajar.
2.      Masalah Pendidikan
Dalam hal ini individu menghadapi berbagai kesulitan yang berhubungan dengan kegiatan pendidikan pada umumnya.
3.      Masalah Pekerjaan
Pada umumnya masalah pekerjaan ini dirasakan oleh peserta didik terutama jenjang pendidikan menengah atas dan perguruan tinggi.
4.      Penggunaan Waktu senggang
Masalah yang dirasakan biasanya berkaitan dengan bagaimana cara mengisi waktu-waktu dengan kegiatan-kegiatan yang bermanfaat atau produktif baik bagi dirinya sendiri maupun bagi masyarakat.
5.      Masalah – masalah sosial
Masalah ini dapat timbul karena kekurangmampuan individu untuk berhubungan dengan lingkungan sosialnya atau lingkungan sosial itu sendiri yang kurang sesuai dengan keadaan dirinya.
6.      Masalah–masalah pribadi 
Menurut Abu Ahmadi dan Ahmad Rohani, mengatakan masalah-masalah yang dihadapi oleh peserta didik, dapat dikelompokkan menjadi tiga jenis, yaitu :
1.      Masalah-masalah  pendidikan/ pengajaran
2.      Masalah pribadi / sosial
3.      Masalah jabatan atau karier[1]

Menurut Hamdan Bakran Adz-Dzaki (2004) mengklasifikasikan masalah individu termasuk siswa, sebagai berikut:
1.      masalah atau kasus yang berhubungan problematika individu dengan tuhannya.
2.      masalah individu dengan dirinya sendiri
3.      individu dengan lingkungan keluarga
4.      individu dengan lingkungan kerja
5.      individu dengan lngkungan sosialnya.[2]

Semua masalah di atas harus di identifikasi oleh guru pembimbing di sekolah dan madrasah, dan masalah-masalah di atas harus menjadi petimbangan bagi guru pembimbing disekolah dan madrasah dalam menyusun program bimbingan dan konseling
Siswa yang mengalami masalah belajar seperti disebutkan diatas perlu mendapatkan bantuan agar masalahnya tidak berlarut-larut yang nantinya dapat mempengaruhi proses perkembangan siswa.Beberapa upaya yang dapat dilakukan adalah dengan pengajaran perbaikan,kegiatan pengayaan, peningkatan motivasi belajar, dan pengembangan sikap dan kebiasaan belajar yang efektif.[3]

B.      Bimbingan Pribadi-sosial

Bimbingan pribadi sosial berarti bimbingan dalam menghadapi keadaan bathinnya sendiri dalam mengatasi pergumulan-pergumulan dalam hatinya sendiri, dalam mengatur dirinya sendiri dibidang kerohanian, perawatan jasmani, pengisian waktu luang, penyaluran nafsu seksual, dan sebagainya, serta bimbingan dalam membina hubungan kemanusiaan dengan sesama diberbagai lingkungan( pergaulan sosial).

Materi yang di berikan dalam bimbingan pribadi sosial, antara lain:
1.      Pemantapan sikap dan kebiasaan serta pengembangan wawasan dalam beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
2.      Pemantapan pemahaman tentang kelemahan diri dan usaha penanggulangannya.
3.      Pemantapan kemampuan mengambil keputusan
4.      Pemantapan kemampuan mengarahkan diri sesuai dengan keputusan yang telah di  ambilnya.
5.      Pemantapan kemampuan bertingkah laku dan berhubungan sosial, baik di rumah, disekolah, maupun di masyarakat luas dengan menjunjung tinggi tata kerama, sopan santun, seta nilai-nilai agama, adat, hukum, ilmu, dan kebiasaan yang berlaku.
6.      Orientasi tentang hidup berkeluarga.Jadi bimbingan pribadi sosial adalah usaha bantuan kepada individu agar dapat menghadapi secara mandiri masalah-masalah pribadi sosial yang di hadapinya.

C.      Bimbingan Akademik (Academical Guidance).

Bimbingan akademik merupakam seperangkat usaha bantuan kepada peserta didik agar dapat memecahkan masalah-masalah belajar, masalah pendidikan, atau masalah-masalah akademis yang dihadapinya.
Bimbingan akademik merupakan bimbingan dalam hal menemukan cara belajar yang tepat, dalam memilih program studi yang sesuai, dan dalam mengatasi kesukaran-kesukaran yang tibul berkaitan dengan tuntutan-tuntutan belajar disuatu institusi pendidikan.

Materi yang diberikan dalam bimbingan akademik antara lain:
1.  Pemantapan sikap dan kebiasaan belajar yang efektif dan efiesien serta produktif, baik dalam mencari informasi berbagai sumber belajar, bersikap terhadap guru   dan nara sumber lainnya, maengerjakan tugas, mengembangan keterampilan, dan menjalani program penilaian.
2. Pemantapan dalam membuat tugas-tugas sekolah dan memilih pelajaran-pelajaran tambahan.
3. Pengenalan terhadap situasi pendidikan yang dihadapi, agar peserta didik dapat menyesuaikan diri, seperti system pendidikan, kurikulum, buku-buku, metode belajar, alat-alat pelajaran, situsi lingkungan sekolah.

D.     Bimbingan Karier ( Career Guidance)

Bimbingan karir adalah bimbingan dalam mempersiapkan diri menghadapi dunia pekerjaan, dalam memilih lapangan pekerjaan, atau jabatan tertentu, serta membekali diri supaya siap memangku jabatan itu, dan dalam menyesuaikan diri dengan berbagai tuntutan dari lapangan pekerjaan yang telah di masuki.
Kegiatan atau materi yan dilakukan dan disajikan dalam layanan bimbingan karier antara lain:
1.      Informasi yang tepat tentang pribadi peserta didik, terutama tentang bakat, hasil belajar, minat, penyesuaian diri, keadaan jasmani, dan kecakapannya.
2.      Pemantapan pemahaman diri berkenaan dengan kecendrungan karier yang hendak di kembangkan.
3.      Pemantapan orientasi dan informasi karier pada umumnya, khususnya karier.[4]

E.      Jenis Bimbingan dan Konseling

a.       Jenis-jenis bimbingan
1.      Bimbingan pendidikan (educational guidance)
Dalam hal ini bantuan yang dapat di berikan kepada anak dalam bibingan pendidikan berupa informasi pendidikan, cara belajar yang efektif, pemilihan jurusan, lanjutan sekolah, mengatasi masalah belajar, mengembangakan kemampuan, dan kesangupan secara optimal dalam pendidikan.

2.      Bimbingan pekerjaan
Bimbingan pekerjaan merupakan kegiatan bimbingan yang pertama, yang di mulai oleh Frank Parson pada tahun 1908 di Boston, Amerika Serikat. Departemen tenaga kerja di negara ini telah mempelopori bimbingan pekerjaan bagi kaum muda agar mereka memiliki bekal untuk terjun ke masyarakat.

3.      Bimbingan pribadi
Merupakan bantuan yang di berikan kepada siswa untuk membangun hidup pribadinya.

b.      Jenis bimbingan dan konseling
1.      Layanan orientasi
2.      Layanan informasi
3.      Layanan pembeajaran
4.      Layanan penempataan dan penyaluran
5.      Layanan konseling perorangan
6.      Layana bimbingan kelompok
7.      Layanan konseling kelompok
berbagai jenis layanan tersebut di atas dapat saling terkait dan menunjang yang satu terhadap lainnya.


KESIMPULAN

Layanan bimbingan dan konseling yang dilaksanakan sesuai dengan program kerja yang telah direncanakan sebelumnya memberikan kesempatan kepada siswa untuk menentukan pilihannya sendiri dan menanggung segala bentuk resiko yang akan dihadapi kelak.
Guru bimbingan dan konseling diharapkan memberikan arahan dan informasi tentang pemecahan masalah yang dihadapi oleh individu.Pemberian layanan bimbingan dan konseling di sekolah yang efektif dan memiliki kontinuitas akan bermanfaat bagi siswa untuk  memperoleh berbagai macam informasi karier, jabatan, pemahaman, diri, pengambilan keputusan sendiri, dan memecahkan masalah itu sendiri.



DAFTAR PUSTAKA
Suryana, Ermis, Bimbingan dan Konseling di Sekolah , Grafika Telinda Press, Palembang, 2010

Tohirin, Bimbingan dan Konseling,  Rajawali Pers, Jakarta, 2009
Prayitno, Dasar-Dasar Bimbingan Dan Konseling, PT.Rieneka Cipta, Jakarta, 1994
Suryana, Ermis, Bimbingan dan Konseling, IAIN Raden Fatah Press, Palembang, 2006
http: // file. Upi. Edu/ Direktori/ FIP/ JUR. PEND._LUAR _SEKOLAH



[1]              Ermi suryana, Bimbingan dan Konseling di sekolah (Palembang : Grafika Telinda Press, 2010), hlm 104.
[2]               Tohirin, Bimbingan dan Konseling ( Jakarta: Rajawali pers, 2009) hlm 112.
[3]               Prayitno, Dasar-Dasar Bimbingan Dan Konseling (Jakarta: PT.Rieneka Cipta,1994) hlm.284
[4]               Ermis Suryana,Bimbingan Dan Konseling (Palembang:IAIN Raden Fatah Press,2006) hlm.108

Tidak ada komentar:

Posting Komentar