Minggu, 06 Mei 2012

Kegiatan Layanan Bimbingan Dan Konseling



  1. Layanan Orientasi
Layanan orientasi adalah layanan bimbingan yang dilakukan untuk memperkenalkan siswa baru atau seseorang terhadap lingkungan yang baru dimasukinya. Dan adapun layanan informasi merupakan layanan memberi informasi yang di butuhkan oleh individu[1]. Pemberian layanan ini bertolak dari anggapan bahwa memasuki lingkungan baru bukanla hal yang selalu dapat berlangsung dengan mudah dan menyenangkan bagi setiap orang. Layanan oriantasi bisa bermakna suatu layanan terhadap siswa baik di sekolah  maupu di madrasah yang berkenaan dengan tatapan ke depan kea rah dan tentan gsesuatu yang baru[2].
   Informasi yang di peroleh individu sangat di perlukan agar individu lebih mudah dalam membuat perencanaan dan mengambil keputusan. Dan secara lebih khusus, tujuan orientasi berkenaan dengan fungsi-fungsi tertentu pelayanan bimbingan dan konseling. Yaitu di lihat dari fungsi pemahaman, fungsi pencegahan, dan dari fungsi pengembangan[3].
Proses layanan orientasi mulai dari perencanaan hingga akhir bisa di laksanakan melalui berbagai tekhnik dalam format lapangan, klasikal, kelompok, individual dan politik. Dan dengan format ini, layanan orientasi bisa di laksanakan dengan tekhnik-tekhnik penyajian, pengamatan, partisipasi, study dokumentasi, dan kontemplasi. Teknik-teknik tersebut di lakukan oleh konselor, penyaji, narasumber, dan para peserta layanan sesuai dengan peran masing-masing.
Proses atau tahap layanan orientasi adalah perencanaan, pelaksanaan , evaluasi, analisis hasil evaluasi, tindak lanjut, laporan.


  1. Layanan Informasi
Yaitu layanan bimbingan yang memungkinkan peserta didik dan pihak-pihak lain yang dapat memberikan pengaruh yang besar kepada peserta didik ( terutama orang tua) menerima dan memahami berbagai informasi  yang dapat di pergunakan sebagai bahan pertimbangan dan pengambilan keputusan untuk kepentingan peserta didik sehari-hari sebagai pelajar, anggota keluarga, dan masyarakat.
Ada tiga alasan utama mengapa pemberian informasi perlu di selenggarakan: 
1.      Membekali individu dengan berbagai pengetahuan tenteng lingkungan yang di perlukan untuk memecahkan masalah yang di hadapi berkenaan dengan lingkungan sekitar, pendidikan, jabatan, maupun social budaya.
2.      Memungkinkan individu dapat menentukan arah hidupnya
3.      Setiap  individu adalah unik[4].
Layanan informasi merupakan layanan memberi informasi yang di butuhkan oleh individu. Tujuan layanan ini adalah agar individu memilih pengetahuan ( informasi ) yang memadai, baik tentang dirinya maupun tentang lingkungannya, lingkungan perguruan tinggi, masyarakat, serta sumber-sumber belajar termasuk internet.informasi yang di peroleh oleh individu sangat di perlukan agar individu lebih mudah dalam membuat perencanaan dan mengambil keputusan. Selain itu apabila merujuk kepada fungsi pemahaman, layanan informasi bertujuan agar individu memahami berbagai informasi dengan segala seluk beluknya.

Penguasaan akan berbagai informasi dapat di gunakan untuk mencegah timbuknya masalah, pemecahan suatu masalah, untuk memelihara dan mengembangkan potensi individu serta memungkinkan individu (peserta layanan) yang bersangkutan membuka diri dalam mengaktualisasikan hak-haknya.
Teknik layanan informasi adaalah ceramah, melalui media, acara khusus, nara sumber[5]. Ada beberapa kegiatan pendukung layanan informasi yaitu aplikasi instrumentasi, konserensi kasus, kunjungan rumah dan ahli tangan kasus. Adapun pelaksanaan layanan informasi menempuh tahapan-tahapan sebagai berikut: perencanaan, pelaksanaan, evaluasi, analisis hasil evaluasi, tindaka lanjut, laporan[6]

  1. Layanan Penempatan dan Penyaluran
Yaitu layanan bimbingan dan konseling yang memungkinkan  peserta didik (klien) memperoleh penempatan dan penyalluran yang tepat sesuai dengan potensi, bakat dan minat, serta kkondisi pribadinya[7].
Layanan penempatan merupakan layanan untuk membantu individu dalam memperoleh tempat bagi pengembangan potensi yang dimilikinya.
Tujuan layanan ini adalah agar setiap individu dapat mengembangkan diri secara optimal sesuai potensi dan kekuatan yang dimilikinya. Setiap individu diharapkan menempati kelompok, jurusan, program studi, serta saluran kegiatan yang memungkinkan mereka mengembangkan segala kemampuan pribadinya. Adapun meruju8k kepada bimbingan dan konseling , yang mencerminkan tujuan layanan secara khusus, tujuan layanan penempatan dan penyaluran adalah: Fungsi pemahaman, pencegahan, pengentasan, pengembangan dan penempatan.
Materi yang dapat diangkat melalui layanan penempatan dan penyaluran ada berbagai macam, yaitu :
a.       Penempatan di dalam kelas, berdasarkan kondidsi dan cirri pribadi dan hubungan social siswa serta azas pemerataan
b.      Penempatan dan penyaluran di dalam kelomppok belajar yang mengacu kepada  kemampuan dan kelompok campuran
c.       Penempatan dan penyaluran ke dalam kegiatan ekstrskurikuler
d.      Penempatan dan penyaluran program studi
e.       Penempatan dan penyaluran ke dalam pendidikan lanjutan
f.         Penempatan dan penyaluran ke dalam jabatan / pekerjaan

  1. Layanan Pembelajaran
Yaitu, layanan bimbingan dan konseling yang memungkinkan peserta didik atau klien mengembangkan diri berkenaan dengan sikap dan kebiasaan belajar yang baik, materi belajar yang cocok dengan kecepatan dan kesulitan belajarnya, serta berbagai aspek tujuan dan kegiatan belajar lainnya. Layanan pembelajaran dimaksudkan agar siswa dengan kjemandiriannya dapat memahami dan mengembangkan sikap dan kebiasaan belajar yang baik, serta mendapatkan ketrampilan dan materi belajar yang cocok dengan kecepatan dan kesulitan belajarnya serta tuntutan kemempuan yang berguna dalam kehidupan dan perkembangan dirinya.
Layanan pembelajaran dalam bimbingan meliputi kegiatan pengembangan pemahaman dan keterampilan untuk menempatkan diri sendiri .
a.       Kebiasaan dan sikap dalam beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
b.      Pengenalan dan penerimaan pengubahan , pertumbuhan dan perkembangan fisik dan phisikis yang terjadi pada diri sendiri
c.       Pengenalan tentang kemampuan, bakat dan minat diri sendiri serta penyaluran dan perkembangannya
d.      Pengenalan tentang kelemahan diri sendiri dan upaya penanggulangannya
e.       Kemampuan mengambil keputusan dan pengarahan diri sendiri[8]

  1. Layanan Individual
Layanan konseling perorangan bermakna layanan konseling yang diselenggarakan oleh seorang pembimbing (konselor) terhadap seorang klien dalam rangka pengentasan masalah pribadi klien atau layanan bimbingan dan konseling yang memungkinkan peserta didik mendapatkan layanan langsung secara tatap muka dengan guru pembimbing atau konselor dalam rangka pembahasan dan pengentasan permasalahannya.
Melalui konseling perorangan atau individu, klien akan memahami kondisi dirinya sendiri, lingkungannya, permasalahan yang dialami, kekuatan dan kelemahan dirinya, serta kemungkinan upaya untuk mengatasi masalahnya.
Tujuan layanan konseling perorangan yaitu agar klien memahami kondisi dirinya sendiri, lingkungannya, permasalahan yang dialami, kekuatan dan kelemahan dirinya sehingga klien mampu mengatasinya.
Secara lebih khusus, tujuan layanan konseling perorangan adalah merujuk kepada fungsi-fungsi bimbingan dan konseling sebagai mana telah dikemukakan di muka.
1.      Merujuk kepada fungsi pemahaman
2.      Merujuk kepada fungsi pengentasan
3.      Dilihat dari fungsi pengembangan dan pemeliharaan.

Adapun Teknik-teknik yang diterapkan dalam  layanan konseling perorangan diantaranya yaitu:
  1. Kontak mata
  2. Kontak psikologi
  3. Ajakan untuk berbicara
  4. Penerapan tiga M (mendengar dengan cermat, memahami secara tepat, dan merespon secara tepat dan positif)
  5. Dorongan minimal
Teknik-teknik diatas diterapkan secara ekletik, dalam arti tidak harus berurutan dimana yang satu mendahului yang lainnya, melainkan dipilih dan terpadu mengacu kepada kebutuhan proses konseling.
Seperti halnya layanan-layanan yang lain, pelaksanaan layanan konseling perorangan, juga menempuh beberapa tahapan kegiatan, yaitu perencanaan, pelaksanaan, evaluasi, analisis hasil evaluasi, tindak lanjut, dan laporan. 

  1. Layanan Bimbingan Kelompok
Yaitu layanan bimbingan yang diberikan dalam suasana kelompok atau layanan bimbingan kelompok merupakan suatu cara memberikan bantuan (bimbingan) pada individu (siswa) melalui kegiatan kelompok.
Dalam layanan bimbingan kelompok harus dipimpin oleh pemimpin kelompok. Pemimpin kelompok adalah koselor yang terlatih dan berwenang menyelenggarakan praktek layanan bimbingan dan konseling. Tugas utama pemimpin kelompok adalah:
1.      Membentuk kelompok sehingga terpenuhi syarat-syarat kelompok yang mampu secara aktif mengembangkan dinamika kelompok
2.      Memimpin kelompok yang bernuansa layanan koseling melalui bahasa konseling untuk mencapai tujuan-tujuan konseling.
3.      Melakukan penstrukturan
4.      Melakukan pntahapan kegiatan konseling kelompok
5.      Memberikan penilaian segera hasil layanan konseling kelompok
6.      Melakukan tindak lanjut
Tujuan layanan bimbingan kelompok secara umum layanan kelompok bertujuan untuk pengembangan kemampuan bersosialisasi sedangkan secara khusus bertujuan untuk kemampuan komunikasi peserta layanan atau siswa, untuk mendorong pengembangan perasaan, pikiran, persepsi, wawasan dan sikap yang menunjang perwujudtan tingkah laku yang lebih efektif.
Ada beberapa teknik yang bisa diterapkan dalam layanan bimbingan kelompok yaitu teknik umum dan permainan kelompok. Adapun layanan bimbingan kelompok menempuh tahap-tahap sebagai berikut:
1.    Perencanaan yang mencakup kegiatan
2.    Pelaksanaan yang mencakup kegiatan
3.    Evaluasi yang mencakup kegiatan
4.    Analisi hasil evaluasi yang mencakup kegiatan
5.    Tindak lanjut yang mencakup kegiatan
6.    Laporan yang mencakup kegiatan

  1. Layanan Konseling Kelompok
Sehubungan dengan layanan konseling perorangan maka layanan konseling kelopok pada dasarnya adalah layanan konseling perorangan yang dilaksanakan didalam suasana kelompok. Ada konselor (yang jumlahnya mungkin lebih dari seorang), dan para anggota kelompok (yang jumlahnya paling kurang dua orang). Hubungan konseling terjadi dalam suasan yang diusahakan sama seperti dalam konseling perorangan, yaitu hangat, terbuka, permisif, dan penuh keakraban.
Tujuan layanan konseling kelompok yaitu secra umum adalah berkembangnya kemampuan sosialisasi siswa, sedangkan secara khususnya kemampuan berkomunikasinya dan upaya pemecahan masalah.
Secra umum teknik-teknik yang diterapkan dalam layanan bimbingan kenseling kelompok yaitu :
1.      teknik umum (pengembangan dinamika kelompok)
2.      pemberian rangsangan untuk menimbulkan inisiatif dalam pembahasan
3.      dorongan minimal untuk memantapkan respon aktifitas anggota kelompok
4.      penjelasan, pendalam, dan pemberian contoh (uswatun hassanah)
5.      pelatihan untuk membentuk pola tingkah laku yang dikehendaki.
Pelaksanaan konseling kelompok menempuh tahap-tahap sebagai berikut yaitu perencanaan, pelaksanaan, evaluasi , analisis hasil evaluasi, tindak lanjut, dan laporan.


KESIMPULAN

Dari pembahasan makalah ini dapat disimpulkan bahwa kegiatan yang dilakukan melalui kontak langsung dengan sasaran layanan itu adalah suatu kegiatan bimbingan dan konseling. Dalam suatu kegiatan layanan dan konseling berkenaan dengan permasalahan ataupun kepentingan yang dirasakan oleh sasaran layanan. Jenis-jenis layanan perlu dilakukan untuk menyelenggarakan pelayan bimbingan dan konseling terhadap peserta didik. Jenis layanna itu antara lain pelayanan orientasi, pelayanan informasi, pelayanan penempatan dan penyaluran, pelayanan pembelajaran, pelayanan konseling individual, bimbingan kelompok dan konseling kelompok.
Dari jenis semua jenis layanan diatas, dapat saling terkait dan menunjang yang satu terhadap lainnya, sesuai dengan asas keterpaduan dalam bidang konseling.


DAFTAR PUSTAKA

Suryana, Ermis. 2010. Bimbingan dan Konseling di Sekolah, Palembang: Grafika Telindo Press
Rusmaini. 2002. Bimbingan dan Konseling, Palembang : IAIN Raden Fatah Press
Nurihsan, Achmad Juntika. 2007. Bimbingan dan Konseling Dalam Berbagai Latar Kehidupan, Bandung:        PT Refika Aditama
Tohirin. 2007. Bimbingan dan Konseling di Sekolah dan Madrasah, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada
Sukardi, Dewa Ketut. 1990. Pedoman Praktis Bimbingan dan Penyuluhan, Jakarta : Rineka Cipta



[2]  Tohirin, Bimbingan dan Konseling di sekolah dan di madrasah, ( Jakarta: PT Raja Grapindo persada, 2007) hlm. 141
[3] Ibid, hlm. 142
[4] Dewa ketut sukardi, pedoman praktis bimbingan dan penyuluhan di sekolah, ( Jakarta: Rineka Cipta, 1990) hlm. 45
[5] Tohirin, Bimbingan dan Konesling di sekolah dan madrasah, ( Jakarta: PT Raja Grafindo Persada 2007 ) hlm. 149-150.
[6] Ibid, hlm. 152
[7] Ermis Suryana, Bimbinmgan dan Konseling di Sekolah (Palembang: Grafika Telindo 2010) hlm. 119
[8] Rusmaini, Bimbingan dan Konseling (Palembang: IAIN Raden Fatah Press, 2002 ) hlm.66-67

Tidak ada komentar:

Posting Komentar